Sabtu, 19 Januari 2013

Dongeng Indonesia Paling Populer

5 Dongeng Indonesia Paling Populer Versi KapanLagi.com®Meski merupakan khayalan dan imajinasi, dongeng bisa jadi adalah suatu kisah nyata yang dibuat sedemikian rupa sehingga terdengar tragis dan romantis. Dengan bumbu-bumbu tokoh fiktif yang terkadang memang tak masuk akal, setiap dongeng pasti punya makna dan sarat akan pesan moral.

Setiap negara pasti memiliki dongeng. Eropa dengan cerita tentang putri dan pangeran, Timur Tengah dengan cerita 1001 malam, dan tak ketinggalan di Indonesia yang memiliki banyak cerita rakyat dari berbagai daerah. Cerita-cerita tersebut melekat kuat di kepala kita secara turun-temurun.
Dari Indonesia sendiri, ada beberapa cerita rakyat yang kerap dihembuskan dari generasi ke generasi. Dongeng-dongeng dengan nilai sosial yang tinggi ini, bahkan sudah disajikan dalam bentuk buku bergambar, atau juga di beberapa situs yang peduli akan kelestarian dongeng.
1. Bawang Merah dan Bawang Putih
Cerita rakyat yang satu ini berasal dari Riau, Sumatera. Mengisahkan tentang sepasang saudara yang punya sifat sangat bertolak belakang, dongeng yang satu ini sempat juga diadaptasi dalam berbagai versi. Ceritanya bahkan menginspirasi sebuah sinetron yang mengisahkan kehidupan kakak-beradik dengan sifat yang berbeda.
Berawal dari pertemuan antara seorang duda dan janda yang masing-masing beranak satu, maka jadilah keluarga kecil dengan dua orang anak, Bawang Putih dan Bawang Merah. Bawang putih yang punya segala kebaikan, tutur kata lembut, dan sikap santun, harus rela menjadi bulan-bulanan bawang merah yang dikisahkan sangat jahat.
2. Keong Mas
Dari tanah Jawa, cerita ini dihembuskan turun-temurun. Alkisah seorang anak gadis yang dibunuh oleh orangtuanya dan dibuang ke bendungan. Ia kemudian menjelma jadi udang dan siput yang berwarna keemasan. Hidup sebagai binatang yang cukup unik, udang dan siput ini menarik perhatian sepasang saudara yang sama-sama seorang janda miskin.
Dua saudara itu kemudian memungut udang dan siput itu dan memeliharanya dalam tempayan. Sejak itu, rumah mereka jadi jauh lebih baik. Semuanya rapi, dan lauk pauk selalu tersedia saat mereka pulang mencari kayu. Suatu ketika, mereka sengaja ingin tahu siapa yang telah melakukan itu semua. Ternyata udang dan keong dalam tempayan itulah yang menjelma jadi gadis cantik.
3. Timun Mas
Cerita yang berasal dari Jawa Tengah ini mengisahkan tentang sepasang suami-istri yang sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai seorang anak. Suatu ketika, doa mereka didengar oleh seorang raksasa yang lewat. Ia kemudian memberi pasangan ini biji mentimun, dan mengatakan bahwa dari biji itu mereka akan mendapat seorang anak perempuan.
Sesuai syarat yang diajukan sang raksasa waktu pertama kali memberi biji mentimun, saat sang anak sudah berusia 17 tahun, raksasa pun akan mengambilnya kembali. Namun pasangan itu menyuruh putrinya lari ke hutan, dan membekalinya dengan kantung yang berisi senjata sederhana untuk melawan sang raksasa. Timun mas akhirnya menang dan hidup bahagia.
4. Sangkuriang
Tahu gunung tangkuban perahu yang terletak di Jawa Barat bukan? Dari sanalah cerita rakyat ini berasal. Kisah seorang ibu, Dayang Sumbi, yang mengusir anaknya, Sangkuriang, dari rumah dan mengharapkan dia kembali. Ia dengan gigih berdoa agar suatu saat dapat bertemu lagi dengan anaknya itu. Karena kegigihannya berdoa, ia dikaruniai kecantikan yang tak luntur dan tak menua.
Suatu ketika, ia bertemu dengan anaknya lagi. Namun sayang, sang anak mengira bahwa wanita di hadapannya itu seusia dengannya. Dayang Sumbi yang tahu bahwa pria itu adalah anaknya pun mencari cara agar mereka tak sampai menikah. Lalu Dayang Sumbi memberi syarat untuk Sangkuriang bisa mempersuntingnya. Dan sang ibu yang cerdik ini berhasil menggagalkan kerja anaknya.
5. Malin Kundang
Dari Sumatera Barat, cerita ini mengisahkan tentang sebuah keluarga miskin di pesisir yang ingin hidupnya lebih layak. Sang ayah pergi ke seberang untuk bekerja, namun ia tak kunjung pulang. Ketika sang anak, Malin Kundang beranjak dewasa, ia pun ingin kehidupan yang lebih baik. Ia mengikuti jejak sang ayah yang mencari nafkah ke seberang.
Namun sayang, saat ia sudah sukses dan menjadi kaya raya, ia menjadi lupa segala. Ia yang berlayar menuju kampung halamannya pun disambut oleh ibunya yang kala itu sudah renta. Malin yang merasa gengsi dengan sang istri pun menolak untuk mengakui bahwa wanita itu adalah ibunya. Karena marah, ibu Malin pun mengutuknya menjadi batu.
Itulah tadi beberapa dongeng dari Indonesia yang melegenda hingga saat ini. Meski cerita ini hanyalah dongeng belaka, namun jika dibaca cerita lengkapnya, maka semakin banyaklah pesan moral yang kita dapat. Maka, ada baiknya kita melestarikan cerita rakyat Indonesia, agar tak berhenti hingga generasi kita saja
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/5-dongeng-indonesia-paling-populer-versi-kapanlagicom-ddfbf3.html

0 komentar:

Posting Komentar