Minggu, 02 November 2014

Arti Panggilan Cak dan Ning

INDONESIA sangat kaya dengan budaya panggil memanggil atau sapa menyapa. Dalam Bahasa Indonesia, panggilan resmi untuk orangtua adalah: bapak-ibu, ayah-mak atau emak. Berikut ada panggilan berikutnya kakek-nenek, kakak-adik, paman-bibi. Di samping itu ada lagi panggilan-panggilan yang “diimpor” dari mancanegara. Panggilan yang berasal dari luar negeri, di antaranya: om-tante, papa-mama, buya, abah-ummi, ana, anta-anti atau antum yang di Jakarta menjadi ente.Cak dan Ning Surabaya 2006
  Cak dan Ning Surabaya 2006
           Kecuali itu, di tiap daerah di Indonesia ada bahasa suku yang panggilan dan sapaan yang cukup beragam. Masyarakat suku Jawa secara umum, menyapa kakak laki-laki: mas dan kakak perempuan: mbak. Ada daerah yang menambah dengan kang mas dan mbak yu. Belum lagi sebutan atau panggilan untuk yang lain, seperti:Eyang, eyang putri, eyang kakung, mbah, mbok, nduk, tole, dan sebagainya. Masyarakat Sunda, menyapa anak mudanya dengan neng untuk mojang (gadis) dan kang untuk kakak laki-laki dan mang untuk paman, nyai untuk nenek.
            Di berbagai daerah di Indonesia, panggilan juga berbeda-beda. Panggilan abang untuk kakak laki-laki sangat popular di kalangan masyarakat Melayu, dari Sumatera, Kalimantan sampai ke negeri jiran Malaysia. Kendati demikian padanan abang ini untuk perempuan tidak ada. Sehingga, masyarakat Jakarta memasangkan abang dengan none (berasal dari nona). Namun kalau perempuan itu sudah bersuami, statusnya naik menjadi nyonya. Panggilan untuk laki-laki, tuan. Sedangkan bagi orang Melayu, tuan dipadankan dengan puan. Puan adalah asan kata untuk perempuan. Jadi perempuan berarti empu (seperti menyebut jari yang besar).
            Ladies and gentlement dalam bahasa Inggris diartikan sebagai tuan-tuan dan puan-puan atau tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Bisa juga  bapak dan ibu atau saudara dan saudari.
Khusus panggilan hormat yang cukup popular, di masa perjuangan dulu adalah panggilan: bung. Tidak banyak yang melekat dengan panggilan bung ini. Kita kenal: Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Bung Tomo dan kemudian generasi setelah itu, Bung Akbar (untuk Akbar Tandjung).
Sebenarnya, panggilan bung secara umum sudah dicoba untuk dimasyarakatkan. Ketika Harmoko menjadi Menteri Penerangan RI, dia mencoba memasangkan panggilan bung dengan mbak. Jadi, siapa saja laki-laki, tanpa pandang umumr, dapat dipanggil bung. Dermikian pula dengan perempuan, tanpa pandang usia disapa dengan: mbak.
Ada lagi panggilan hormat kepada orang tertentu,  orang tua atau yang dituakan, juga kepada guru agama bagi Islam, dipanggil buya. Kata panggilan yang berasal dari bahasa Arab, Abuyya. Panggilan itu, terkenal untuk para tokoh agama sekaliber Hamka, dipanggil Buya Hamka.
Ini ada panggilan hormat yang sangat langka, yakni: Ebes. Masyarakat Kota Malang, punya seorang yang diapnggil ebes, yaitu almarhum Sugiyono. Mantan Walikota Malang, yang kemudian menjadi wakil gubernur Irian Jaya. Memang, istilah ebes ini hanya popular di Malang. Dari segi etimologi, kata ebes sebenarnya dirujuk dari bahasa Arab, “Syebe” yang artinya bapak atau sama dengan abah.
Masyarakat Malang memang suka bahasa prokem walikan, yaitu setiap kata dibalik membacanya. Nah, jadilah syebe menjadi ebes. Uniknya, panggilan ebes itupun tidak menyeluruh, hanya populer untuk ebes Sugiyono, ebesnya Kera Ngalam – bahasa gaul di Malang, yang artinya bapaknya arek Malang. Arek menjadi kera dan Malang disebut Ngalam,.

Cak dan Ning
            Nah, bagaimana dengan masyarakat Kota Surabaya? Di Kota pahlawan ini, panggilan akrab untuk laki-laki adalah: Cak dan untuk perempuan Ning. Cak berasal dari kata cacak atau kakak. Sehingga, panggilan Cak itu sama dengan abang, mas atau kakak laki-laki dan Ning untuk perempuan muda, bisa sebagai panggilan untuk kakak atau adik.
            Cak, bagi masyarakat Surabaya adalah panggilan akrab yang merakyat. Sapaan Cak bisa ditujukan kepada setiap laki-laki – terutama yang belum tua – yang belum kita kenal, maupun yang sudah kita kenal. Bagi masyarakat Surabaya, kalau disapa dengan Cak, ada rasa keakraban dan rasa pertemanan. Bahkan, bagi orang tertentu, ia merasakan sebagai orang asli Surabaya.
            Memang, panggilan Cak itu, nuansa keakraban Surabaya-nya sangat terasa. Maka tidak salah, kalau ada yang menyatakan, Cak itu adalah sapaan akrab Arek Suroboyo. Nah, di sini ada dua pengertian. Pertama: Cak-nya sendiri dan yang kedua: Arek Suroboyo-nya. Sebagaimana tulisan terdahulu, pengertian Arek Suroboyo itu mengandung semangat ke daerahan. Artinya, Arek Suroboyo itu adalah “orang Surabaya”. Namun, Arek Suroboyo, tidak harus asli berasal dari Surabaya. Para sesepuh  Surabaya sangat sadar  bahwa warga kota Surabaya berasal dari berbagai suku bangsa, ras dan etnis.
            Tidaklah mengherankan, kalau panggilan Cak itu tidak semata-mata ditujukan kepada warga Surabaya “asli”. Tetapi juga kepada warga pendatang, baik yang berasal dari suku Jawa, Madura, maupun dari luar Jawa.
            Panggilan Cak sebagai pengganti mas untuk suku Jawa sudah biasa, begitu pula sapaan Cak untuk yang berasal dari Madura. Cak Joko, Cak Naryo, Cak Narto, Cak No, Cak Pardi, Cak Parman, Cak Ucup (Yusuf) atau Cak-cak lain bagi nama-nama yang bernuansa Islam. Cak Kasan (Hasan), Cak Brahim (Ibrahim), Cak Musa, Cak Dahlan, Cak Mahmud dan sebagainya, terdengar pas. Hal yang sama juga tidak masalah dengan yang berasal dari Madura yang nama-namanya juga bernuansa Islam, seperti Cak Kadir, Cak Rahman, Cal Dul (Abdul), Cak Dullah (Abullah) atau Cak Sakerah.
            Bagi warga Surabaya yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara, juga banyak yang disapa dengan Cak. Ternyata tidak masalah. Pokoknya, mereka laki-laki yang ada di Surabaya, sapaan akrabnya adalah: Cak.
            Tidak mengherankan kalau ada warga kota Surabaya yang bernama Sahat, disapa dengan Cak Sahat. Sabron disapa Cak Sabron. Bonar dipanggil Cak Bonar atau Togar dengan Cak Togar. Binsar juga ditegur dengan panggilaan Cak Binsar Padahal sudah sangat jelas yang bernama Sahat, Sabron, Bonar, Togar dan Binsar itu adalah dari suku Batak yang di belakang nama itu masih ada nama marga, misalnya: Simbolon, Pasaribu, Sitorus, Siahaan, Gultom, Silaban, Panggabean  atau Simanjuntak.
            Begitu pula dengan Cak Jalil, Cak Sam dan Cak Yamin, misalnya. Ke tiga orang ini adalah warga Surabaya yang berasal dari Maluku atau Ambon. Namun, tidak pernah ada kejanggalan apalagi protes bila Jalil Latuconsina dipanggil Cak Jalil, Prof.Dr.H.Sam Abede Pareno dipanggil Cak Sam dan Yamin Akhmad disapa Cak Yamin.
            Hal yang sama, misalnya panggilan Cak Binseh untuk H.Binsyeh Abuyani, warga Surabaya keturunan Arab. Hal yang sama juga berlaku bagi masyarakat keturunan Arab yang banyak bermukim di sekitar Ampel. Di samping sapaan khas asal daerah, suku dan etnis, panggilan Cak untuk mereka tidak pernah dipermasalahkan.
            Sapaan bang, mas, kang atau sebutan dari masing-masing daerah, biasanya dilakukan oleh yang mengetahui asal daerah orang yang disapa. Bagi orang yang mengenal Agil H.Ali sebagai wartawan senioar yang juga mantan ketua PWI Jatim itu, jarang menyapanya Cak Agil. Mereka lebih akrab dengan sapaan Bang Agil atau Pak Agil. Sedangkan Sam Abede Pareno – yang nama aslinya adalah: Hasan Abdullah Attamimi itu, karena aktif sebagai seniman yang bermarkas di DKS (Dewan Kesenian Surabaya), lebih biasa disapa Bung Sam dibandingkan dengan Cak Sam.
            Lain halnya dengan H.Kadaruslan, ketua Pusura (Putera Surabaya) yang merupakan organisasi masyarakat Surabaya yang berkantor di Jalan Yos Sudarso 9 Surabaya. Panggilan Cak untuk Cak Kadar sudah sangat melekat. Hampir tidak pernah orang memanggilnya Mas Kadar atau Pak Kadar.
            Panggilan atau sapaan Cak, umumnya melekat pada tokoh dan sesepuh Surabaya. Prof.Dr.H.Roeslan Abdulgani, sangat akrab dengan sapaan Cak Rus atau Cak Ruslan. Mantan Walikota Surabaya, H.Sunarto Sumoprawiro, hampir tak pernah dipanggil bapak. Ia lebih akrab dengan sapaan Cak Narto. Bagi masyarakat Surabaya, mantan Wakil Presiden H.Try Soetrisno yang lahir dan besar di Jalan Genteng Bandar Surabaya, akrab disapa dengan Cak Su. Sapaan Cak juga khas untuk mantan walikota Surabaya H.Doel Arnowo yang disapa dengan Cak Dul. 
            Banyak tokoh yang dipanggil Cak Naryo. Di antaranya pada almarhum H.Soenarjo Oemarsidiq – sesepuh Surabaya dulu – dengan sapaan Cak Naryo. Tatkala Wakil Gubernur Jawa Timur Dr.H.Soenarjo,MSi  menjabat sebagai Sekwilda dan wakil walikota Surabaya, “dalang kondang” ini juga akrab disapa Cak Naryo. Kepopularannya sama dengan Sunarjo, pelawak Srimulat yang juga dipanggil Cak Naryo.
            Sapaan untuk anak perempuan atau kaum ibu, memang popular dengan Ning. Di kalangan ibu-ibu yang berada di perkampungan lama Surabaya, misalnya: Maspati, Bubutan, Kawatan, Blauran, Kranggan, Peneleh dan daerah lainnya, sapaan Ning masih sering terdengar. Tetapi di permukiman baru, jarang sapaan Ning ini dipergunakan. Panggilan atau sapaan mbak lebih melekat untuk perempuan muda.
            Nah, untuk menggali dan memasyarakatkan tradisi lama, sapaan Cak dan Ning kembali dibangkitkan. Agar sapaan Cak dan Ning itu melekat dan bergengsi, sejak tahun 1981, di Surabaya diselenggarakan pemilihan putera-puteri duta wisata dengan nama “Pemilihan Cak dan Ning Surabaya”.

Duta Wisata
Selain sebagai sapaan akrab untuk arek Suroboyo secara umum, Cak dan Ning sekarang dijadikan  sebagai  “Duta Wisata” Kota Surabaya. Predikat Cak dan dan Ning diberikan secara khusus kepada laki-laki dan perempuan muda pilihan. Mereka diseleksi melalui pemilihan yang berlangsung dengan ketat.
            Sama dengan pemilihan “raja dan ratu” yang pernah menjadi trend di kota-kota dunia, juga pernah menjadi bagian dari lomba yang diadakan di Indonesia. Pemilihan “ratu”, apalagi dengan embel-embel “kecantikan” memang lebih dominan, apabila dibanding pemilihan “raja”. Untuk pemilihan raja, mungkin bisa saja pemilihan “raja perkasa”.
             Walaupun sempat terjadi pro-kontra pemilihan “ratu-ratuan”, tahun 1970-an sampai 1980-an pernah diselenggarakan pemilihan ratu daerah di Indonesia. Mulai dari ratu tingkat kabupaten dan kota, provinsi sampai “ratu Indonesia”. Perempuan yang memperoleh predikat “Ratu Indonesia” dikirim ke mancanegara mengikuti pemilihan “Ratu Dunia” atau Miss Universe.
            Istilah “ratu”, kemudian diubah menjadi “puteri”. Pemilihan “wanita cantik” tidak lagi diselenggarakan oleh Pemerintah, tetapi diambilalih oleh swasta, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan alat-alat kecantikan. Kendati secara resmi Indonesia tidak lagi mengirim wakilnya ke pemilihan Miss Universe, tetapi secara “diam-diam” ada yang ikut.
            Pro dan kontra di tahun 1980-an sampai 1990-an memuncak, apalagi waktu itu Menteri Negara Peranan Wanita-nya tegas-tegas mengecam pengiriman wanita Indonesia ikut kontes ratu dunia itu. Masalah yang dipersoalkan adalah penampilan wanita muda, cantik di depan umum dengan pakaian renang dan mini.
            Namun, dengan pola baru, tidak menampilkan “pakaian minim” itu, berlangsung pemilihan ratu kecantikan yang disebut Pemilihan “Puteri Indonesia”. Walaupun di bumi Nusantara ini, “Puteri Indonesia” itu tampil dengan busana tertutup, dalam seleksi pemilihan Miss Universe, tetap harus menyesuaikan. Artinya, tetap buka-bukaan tampil dengan renang.
            Ternyata, di daerah-daerah di Indonesia tetap diselenggarakan pemilihan “raja dan ratu”, biasanya dinobatkan pada saat ulangtahun daerah itu. Pesertanya anak-anak muda, laki-laki dan perempuan atau muda-mudi. Namanya di tiap daerah tidak sama. Untuk tingkat provinsi, misalnya: di Jakarta disebut pemilihan “Abang danNone” atau abang dan nona. Di Jawa Barat disebut pemilihan “Jajaka dan Mojang” artinya jejaka dan perawan. Di Jawa Tengah, namanya pemilihan Mas dan Mbak. Di Kalimantan Selatan, disebut pemilihan Anang dan Galih . Dan berbagai istilah lainnya.
            Di wilayah Jawa Timur sendiri, istilahnya juga berbeda-beda. Kalau di Surabaya disebut Cak dan Ning, di Sidoarjo: Guk dan Yuk, di Malang: Kang Mas danMbak Yu, di Madura: Tor dan Cebing, serta sebutan lain di kota dan kabupaten yang ada di Jatim. Kemudian, untuk memilih wakil Jawa Timur, istilahnya Pemilihan “Raka dan Raki”.
            Pemilihan muda-mudi yang dikordinasikan Dinas Pariwisata daerah dengan predikat Cak dan Ning atau sejenisnya, tidak hanya mengandalkan tampan, gagah dan perkasa untuk laki-laki, kecantikan dan kemolekan tubuh untuk perempuan. Untuk menetapkan seorang yang berpredikat Cak dan Ning, misalnya, dia harus mempunyai kemampuan dalam bidang keilmuan, kecakapan, kualitas fisik dan kejiwaan. Artinya, ia harus pandai, cerdik dan trengginas. Dan yang cukup penting, ia menguasai budaya dan permasalahan daerah.
            Jadi, persyaratan untuk memperoleh predikat Cak dan Ning Surabaya, dia harus mampu menunjukkan kebolehannya dalam segala hal. Di samping gagah dan tampan untuk Cak, serta cantik dan molek untuk Ning, dia harus pintar. Harus tahu budaya asli Surabaya, lancar menggunakan dialek Suroboyoan, tahu sejarah atau seluk-beluk kelahiran kota sampai perkembangannya hingga sekarang.
            Cak dan Ning, biasanya dinobatkan setiap peringatan hari jadi Surabaya, sekitar 31 Mei tiap tahun. Seorang Cak maupun Ning, harus mempersiapkan diri menjadi “alat” Pemerintah Kota Surabaya, terutama yang berhubungan dengan bidang keperiwisataan dan budaya. Di samping sebagai penerima tamu, juga harus mampu menjadi PR (public relation) atau Humas (Hubungan Masyarakat) Kota Surabaya, di luar pejabat resmi.
            Cak dan Ning, harus mampu tampil sebagai wakil anak muda pilihan dan menjadi teladan bagi muda-mudi lainnya. Sebagai PR, Cak dan Ning juga mempunyai kemampuan menggunakan bahasa asing, sebab tamu-tamu yang datang ke Surabaya, juga banyak yang dari mancanegara.

Busana khas
            Cak dan Ning mempunyai busana yang khas. Untuk Cak: berpakaian bentuk jas bertutup yang dikenal beskap, berukuran pas badan. Untuk pemilihan Cak, warnanya ditentukan warna muda: putih, krem atau putih tulang. Sedangkan untuk pekaian kebesaran digunakan warna coklat.
            Jas Cak itu lengkapnya menggunakan lima buah kancing tengah. Dua kancing krah dengan ukuran lebih kecil. Kancing lengan bawah sama dengan kancing krah sebanyak tiga buah. Kantong atas sebelah kiri diberi saputangan bentu segitiga, warna merah. Dari kantong digantung rantai jam dengan bandul hiasan taring atau logam emas.
            Bagian bawah jas, tidak pakai celana panjang, tetapi mengenakan kain panjang wanita yang disebut “jarit parikesit” dengan gringsing (sogan) wiron lebar 5 centimeter.
            Kepala ditutup dengan udeng batik dengan hiasan pinggir modang putih, danpocot miring. Udeng adalah sejenis ikat kepala yang sudah dibentuk.
            Alas kaki Cak, adalah sandal terompa.
            Untuk Ning, pakaiannya menggunakan kebaya dengan selendang atau kerudung yang diberi renda-renda, dibordir dengan  warna muda. Kebaya dan kerudung, warnanya sama. Kain kebaya tidak boleh tembus pandang, sehingga tidak memperlihatkan pakaian dalam. Lalu memakai peniti renteng.
            Bagian bawahnya, busana Ning menggunakan kain sarung batik pesisir, kemiren harus terlihat dengan tumpal yang diletakkan di bagian depan.
            Telinga dihiasi anting-anting panjang, kaki memakai binggel dan tanga memakai  gelang emas. Mata diberi celak, jari-jari diberi pacar (warna).
            Alas kaki berupa selop bertutup depan, runcing dan tinggi minimal 7 sampai 9 centimeter.
            Apabila terpilih sebagai juara Cak dan Ning, maupun wakil Cak dan wakil Ning, serta predikat lainnya, misalnya: Favorit atau Persahabatan, saat dinobatkan diberi selendang nama sesuai dengan predikat yang diraih.
            Pakaian yang sudah dibakukan sebagai busana Cak dan Ning itu, sekarang juga dimasyarakatkan. Pada hari-hari tertentu, terutama pada resepsi perhelatan peringatan Hari Jadi Surabaya, pejabat dan undangan dianjurkan menggunakan busana Cak dan Ning tersebut.
            Walaupun bakunya untuk Cak menggunakan jarit atau kain panjang, sudah lazim pula diganti dengan celana panjang. Sedangkan udeng diganti dengan kopiah atau songkok. Warnanya juga macam-macam, bahkan ada organisasi massa dan partai politik yang menyesuaikan dengan warna kebanggaan organisasi atau partainya. **
Sumber :
http://rajaagam.wordpress.com/2009/07/08/cak-dan-ning-panggilan-akrab-arek-surabaya/

Batu Cincin Termahal 2014

precesius stone Batu Cincin Termahal 2014
Gambar pertama adalah jenis-jenis batu mulia (gemstone/precesious By arzamitra.files.wordpress.com
Resolution: 1000 x 768 · 183 kB · jpeg
Size: 1000 x 768 · 183 kB · jpeg

Batu Cincin Termahal 2014:

Seorang wanita warga Guangdong mendedikasikan hidupnya dengan menternak 100,000 lipas dan menganggap serangga itu anaknya. Pembiakan lipas untuk tujuan perubatan dan 10 Batu Permata Terbaik Indonesia Raya yang dihasilkan dari bumi nusantara bisa menembus harga yang tinggi dan fantastis Mustika Batu Akik Tapak Jalak Prana ~ Sarana Kebal Dan Penghancur Lawan Batu ini merupakan koleksi batu akik tapak jalak pamungkas yang kami miliki. Tanda Tangan Termahal Di Dunia, Berita Aneh dan Unik Di Dunia, Tanda Tangan Termahal Di Dunia your blog description!! Benda ini bisa saja misalnya sebuah paku atau seekor binatang berbisa yang dikirim secara gaib untuk dimasukkan ke tubuh seseorang dengan Majukan keperawatan Indonesia Tingkatkan pengetahuan dengan banyak membaca, sesungguhnya menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi umat Islam. “Jangan malu untuk bertanya” .
Popular Movies. 1. 22 Jump Street (2014) 2. How to Train Your Dragon 2 (2014) 3. Maleficent (2014) 4. Edge of Tomorrow (2014) 5. The Fault in Our Stars (2014) .

Another Picture of Batu Cincin Termahal 2014:

batu permata cincin tok syeikh 4 Batu Cincin Termahal 2014
Koleksi Terpilih Batu Permata Cincin Tok Syeikh
Batu Cincin Kalimaya Batu Cincin Termahal 2014
Batu Cincin Kalimaya – Antara Sejarah & Manfaat
berlian termahal Batu Cincin Termahal 2014
Batu Cincin Termahal http://rahsiakayubatudanlogam.wordpress.com/2010
20140521 005654 Batu Cincin Termahal 2014
20140521_005654
brazil amethis Batu Cincin Termahal 2014
Gambar keempat adalah batu kecubung atau Amethis yang berasal dari
Batu+Bacan+Hijau+06 Batu Cincin Termahal 2014
terms batu cincin bacan cincau bacan doko kristal emban ikat batu
batu mata kucing Batu Cincin Termahal 2014
jual batu permata batu mulia
Bacan+Palamea+04 Batu Cincin Termahal 2014
BC61- Batu Bacan Palamea Kristal… Maknyusssss!!!
semi precesius stone Batu Cincin Termahal 2014
Gambar ke dua adalah jenis-jenis batu semi mulia (semi precesious
mayat berjalan 3 Batu Cincin Termahal 2014
Eko menceritakan mengenai mayat yang sedang dibersihkan:
Batu%2BKendit%2BMerah%2B02 Batu Cincin Termahal 2014
KD09- Batu Akik Anggur Motif Kendit Merah Kristal … Antk Sekali
batu+permata+hijau+garut+3 Batu Cincin Termahal 2014
batu garut, batu garut murah, batu garut ijo, batu cincin garut, batu
Batu%2BBacan%2BBiru%2BDoko%2B02 Batu Cincin Termahal 2014
BC47- Batu Bacan Biru sudah bersih tanpa Flek Hitam_SOLD
batu zamrud 3 size Batu Cincin Termahal 2014
batu permata, batu zamrud, warna hijau, memancarkan, sinar matahari
Sumber :
http://bosstambang.com/geologi-tambang/batu-cincin-termahal-2014/

Sabtu, 01 November 2014

10. Terowongan Gunung Gajah (368 m)Termasuk dalam wilayah DAOP III Sumsel dan terletak antara stasiun Lahat dan stasiun BUnga mas, panjang terowongan ini sekitar 368 m.


9. Terowongan Tebing Tinggi (424 m)Terowongan ini terletak di Talang Banyu Desa Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Sumetara Selatan. Terowongan yang masih aktif ini memiliki panjang sekitar 424 m.



8. Terowongan Ijo (580 m)Terletak di di Rowokele, Kebumen. Terowongan ini dibangun di jaman Belanda pada 1885-1886, dengan sistem kerja paksa terowongan ini sudah menelan banyak jiwa. Memiliki panjang sekitar 580 m.


7. Terowongan Kupitan (600 m)Berada di wilayah DAOP II Sumbar antara Muarakalaban dan Padang Sibusuak, Terowongan ini memiliki panjang kurang lebih 600 m.

No Image

6. Terowongan Lampegan (687 m)Terowongan ini terletak di Kec. Cibeber, perbatasan Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi. Pada tanggal 8 Februari 2001, terowongan ini runtuh, namun saat ini terowongan yang memiliki panjang sekitar 687 m ini telah direnovasi.


5. Terowongan Mrawan (690 m)Terletak disebelah Barat Stasiun Mrawan, Kalibaru, Banyuwangi. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 690 m dan dibangun pada tahun 1901.


4. Terowongan Eka Bakti Karya (760 m)Terowongan ini terletak di Sumberpucung, malang. Lima kilometer setelah stasiun Sumberpucung. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 760 m dan juga terdapat terowongan Dwi Bhakti Karya dengan panjang 400 m. Disebelah terowongan ini terdapat Bendungan Ir. Sutami.


3. Terowongan Sawahlunto (835 m)Terowongan Sawahlunto terletak di antara stasiun Muara Kalaban dan Sawahlunto, Sumatera Barat. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 827 m dikenal juga dengan sebutan Lubang Kalam.


2. Terowongan Sasaksaat (949 m)Terowongan Sasaksaat merupakan terowongan jalur kereta api yang dibangun oleh SS (Staatsspoorwagen) antara tahun 1902-1903. Bangunan Hikmat 503 ini berada di jalur antara Purwakarta dan Padalarang di Km 143 + 144 antara Stasiun Sasaksaat dan Stasiun Maswati, membelah perbukita Cidepong di Kampung Sasaksaat Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Didalam terowongan sepanjang 949 m ini terdapat 35 sleko terdiri dari 17 kiri dan 18 kanan dari arah Stasiun Sasaksaat. Terowongan yang terletak di Daerah Operasi II Bandung merupakan terowongan kereta api yang padat lalu lintas, setiap harinya ada 44 Kereta api yang melintas secara reguler. Jalur yang lengkung ketika akan memasuki terowongan baik dari arah Stasiun Sasaksaat dan stasiun Maswati maka jalan relnya diberi rel paksa (gongsol). Banyaknya kereta api yang melintas memerlukan penjagaan khusus di terowongan sehingga di kedua ujung terowongan terdapat gardu jaga untuk JPTw (Juru Periksa Terowongan).

1. Terowongan Wilhelmina/Terowongan Sumber (1208 m)Terowongan Wilhelmina yang di bangun pada zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 1921. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 1208 m. terowongan kereta api yang dulu menghubungkan Banjar-Cijulang, kini keberadaanya sungguh memprihatinkan, dengan rel yang hilang dan muka terowongan yang tak terurus, di rambati akar-akar tanaman semak belukar, semakin menghilangkan pamor dari sejarah maupun aset wisata dari terowongan terpanjang di Indonesia ini.


Sumber :
https://www.facebook.com/notes/cinta-indonesia/10-terowongan-terpanjang-di-indonesia/123323147723905

10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik

Kalau situs milik pemerintah Cina pernah menulis 7 daerah tujuan wisata di negeri itu yang terkenal dengan gadis-gadisnya yang cantik, tidak demikian dengan situs pemerintah Indonesia. Entah karena memang tidak ada datanya atau karena alasan lain, belum pernah ada publikasi resmi tentang suatau daerah yang dikenal sebagai gudang perempuan cantik.
Di Cina, ada 7 daerah yang terkenal sebagai gudang perempuan cantik. Daerah itu adalah Harbin, Chongqing, Chengdu, Wuhan, Mizhi, Dalian dan Xinzhou. Bagaimana dengan Indonesia?
Beberapa blog menulis, ada 10 kota yang biasa menjadi tujuan wisata yang terkenal dengan gadis cantiknya adalah Bandung, Jakarta, Aceh, Palembang, Padang, Banjarmasin, Solo, Malang, Menado dan Denpasar. Benarkah demikian?
1. Bandung
Kota Bandung sudah lama mendapat julukan sebagai kota dengan banyak gadis cantiknya. Letaknya yang berada di dataran tinggi dan udara yang sejuk telah menjadikan gadis Bandung memiliki kulit yang mulus putih atau kuning langsat sehat. Ditambah bentuk tubuh yang langsing serta dipadukan dengan keramahan senyumnya yang menawan telah menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu tujuan wisata bagi para pria yang ingin mencari kesegaran mata, selain kesegaran udaranya.
Salah satu perempuan cantik yang lahir di Bandung adalah Sanny Aura Syahrani (lahir di Bandung, 23 Februari 1988) yang lebih dikenal dengan nama Aura Kasih. Namun Aura Kasih mengawali karier sebagai finalis Miss Indonesia 2007 mewakili provinsi Lampung, bukan Jawa Barat.
Aura Kasih
Foto: Wikipedia
Foto: Wikipedia
Sebagai artis apalagi dikenal sebagai artis yang cantik, Aura banyak diterpa isu tidak mengenakkan. Dalam kehidupan asmaranya, Aura sempat dikabarkan dekat dengan vokalis band Samsons, Bams Samsons. Bahkan ia dianggap sebagai penyebab keretakan rumah tangga Pasha dari grup Ungu.
Ia juga dikabarkan sempat berselisih dengan aktris Luna Maya akibat memperebutkan penyanyi Ariel, vokalis grup Peterpan, namun pada akhirnya kedua artis ini membantah adanya perselisihan di antara mereka. Aura juga dikabarkan merupakan orang ketiga penyebab hancurnya pernikahan Mike dan Tamara. Aura dikabarkan sering jalan bareng Mike sebelum sepakat bercerai dengan Tamara. Bahkan keduanya disebut-sebut sering menghabiskan waktu berdua.
2. Jakarta
Sebagai ibukota negara Indonesia, Jakarta adalah pesaing Bandung yang terdekat. Jika anda suka berjalan-jalan di mall Jakarta, anda akan melihat gadis-gadis cantik bertaburan disana dengan dandanannya yang modis. Gadis Jakarta selain memiliki wajah yang cantik dan otak yang pintar, juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena tuntutan dari sebuah kota metropolitan.
Salah satu artis cantik kelahiran Jakarta adalah Lena Magdalena.
Lena Magdalena
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Foto: Kaskus
Lena Magdalena adalah salah satu model dan juga presenter dan juga artis Indonesia yang kerap menjadi perbincangan hangat diberbagai forum internet terkait dengan kecantikannya. Artis kelahiran Jakarta, 17 Mei 1984 ini sering disebut-sebut sebagai salah satu wanita tercantik Indonesia.
3. Aceh
Pada jaman dahulu Aceh menjadi pintu masuk dari utara Indonesia bagi para pedagang Timur Tengah. Jadi jangan heran jika anda banyak menemukan gadis keturunan Melayu atau Timur Tengah disini. Rata-rata gadis Aceh memiliki hidung yang mancung eksotis layaknya wanita-wanita Timur Tengah, selain warna kulitnya yang kuning langsat.
Salah satu artis yang terkenal cantik kelahiran Aceh adalah Jessica Mila Agnesia.
Jessica Mila Agnesia
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Foto: Bioartiskitablogspot
Jessica Mila Agnesia lahir di Langsa, Aceh, 03 Agustus 1992. Sejak kecil, Jessica Mila begitu mencintai dunia dance dengan menjadi salah satu anggota cheerleader. Selain itu, kemampuan Jessica Mila dalam dunia modelling juga mumpuni dengan menyabet gelar dalam ajang pemilihan gadis sampul salah satu majalah remaja di Jakarta. Ayah Jesicca Mila adalah seorang berdarah jawa sedangkan ibunya berdarah Belanda-Manado. Jessica Mila telah beberapa kali membintangi sinetron dan juga menjadi model video klip di beberapa grup band terkenal tanah air.
4. Palembang
Sebagai ibukota provinsi Sumatera Selatan, Palembang pun memiliki gadis yang tak kalah menariknya. Gadis di sini memiliki paras yang imut dan tubuh yang mungil. Meskipun mereka sering dianggap memiliki wajah yang polos namun sepertinya tidak bosan untuk dipandang. Rata-rata gadis Palembang adalah keturunan Melayu dan sebagian kecil Asia Timur. Salah satu artis kelahiran Palembang adalah Kartika Putri.
Kartika Putri
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Foto: Itoday
Kartika Putri adalah artis kelahiran Palembang tahun 1991. Memasuki dunia hiburan bukan cita-citanya. Gadis cantik ini mulai terjun ke layar kaca sejak menjadi presenter olahraga dan karena ketertarikan seorang produser, dia ditawari untuk merambah ke dunia akting untuk membintangi sebuah film layar lebar.
Kariernya di dunia akting mulai mencuat sejak ikut bergabung dalam program acara berjudul Kakek Kakek Narsis bersama Omes dan Indra Birowo.
5. Padang
Seperti Palembang dan Aceh, kota Padang pun memiliki banyak gadis cantik keturunan Melayu. Meskipun bukan kota metropolitan, gadis Padang layaknya Jakarta dengan penampilan yang modern, pintar dan kepercayaan diri yang kuat. Ditambah wajahnya yang merupakan perpaduan Asia Tengah dan Timur, membuat gadis Minang ini semakin mempesona. Natasha Rizki adalah nama salah satu artis Indonesia kelahiran Padang.
Natasha Rizki Pradita
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Foto: Fahrudinahmad
Natasha Rizki lahir di Padang, 23 Januari 1993. Dia pertama kali bermain di sinetron utamanya yaitu Cinta Cenat Cenut saat dia berperan sebagai Putri. Dia memulai karier dalam pemilihan GADIS Sampul pada tahun 2008. Ia juga mencoba mengikuti casting di salah satu stasiun TV swasta yaitu Trans TV.
6. Banjarmasin
Kota Banjarmasin adalah perwakilan kota di Kalimantan dengan banyak gadis cantiknya. Selain memiliki wajah yang khas, gadis Banjarmasin juga memiliki kulit yang mulus, tubuh yang seksi serta tentu saja kepribadian yang ramah. Salah satu artis Indonesia kelahiran Banjarmasin adalah Terry Naharyana Enani Putri.
Terry Naharyana Enani Putri
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Foto: Lintasme
Terry Naharyana Enani Putri lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 1 Desember 1979. Dia adalah seorang presenter televisi, bintang iklan, dan aktris Indonesia.
7. Solo
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Iga Mawarni/Ganug Nugroho Adi
Kota Solo terkenal karena gadis-gadis cantiknya yang sopan dan tutur kata yang lembut. Adat istiadat di kota ini memang telah mendidik para warganya untuk memiliki budaya kesopanan yang tinggi. Banyaknya populasi warga keturunan Cina di sini juga menjadi perpaduan yang eksotis antara wajah campuran Jawa dan Asia Timur.
8. Malang
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Krisdayanti/Libevivacoid
Malang seperti halnya Bandung, merupakan kota yang terletak di dataran tinggi, sehingga membuat gadis-gadis di kota ini memiliki kulit yang sehat. Membawa ciri khas orang Jawa, gadis Malang adalah tipikal gadis yang mudah bergaul dengan senyuman manisnya. Gadis Malang selain cantik juga tergolong wanita cerdas. Anda juga banyak menjumpai mereka di universitas-universitas ternama di kota-kota Besar Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya atau Bandung.
9. Denpasar
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Luna Maya/Kapanlagi
Ya siapa yang tak mengenal kota Denpasar, bahkan mungkin turis luar negeri pun lebih mengenal Denpasar dibanding Jakarta. Sebagai tujuan wisata internasional, telah menuntut warga Bali termasuk tentu saja para gadisnya untuk menjadi cerdas dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata. Gadis-gadis Bali juga memiliki kulit dan wajah yang eksotis.
10. Manado
10 Kota wisata yang terkenal sebagai gudang wanita cantik
Angel Karamoy/Indopos.
Kota Manado juga telah terkenal akan kecantikan para wanitanya sejak lama. Jika di Jawa kita memiliki gadis Bandung dengan kulit putihnya, maka di Sulawesi kita memiliki gadis Manado. Selain kulit putih mulusnya, gadis Manado juga memiliki tubuh yang ramping dan seksi. Selain itu, wajah gadis Manado yang cantik mempesona telah membuat banyak orang berpandangan bahwa mereka cocok untuk menjadi seorang selebriti.
Anda bisa setuju bisa tidak dengan pendapat tentang kota dengan gadis-gadis cantiknya itu, Yang jelas, minimal, di kota-kota yang kami sebut di atas, Anda pasti akan menemukan gadis-gadis cantik. Jika Anda masih jomblo, silakan berwisata ke kota-kota di atas. Siapa tahu di sana Anda mendapatkan pqasangan hidup.
Salam.
Sumber :
http://soloraya.com/2014/05/09/10-kota-wisata-yang-terkenal-sebagai-gudang-wanita-cantik/

Makna lagu Indonesia Raya



pada lagu indonesia raya bait demi bait memiliki arti dan makna yang berbeda-beda,makna dan arti tersebut antara lain: Pada bait pertama dan kedua berartikan bahwa indonesia merupakan negara dimana kita hidup sampai mati,bahkan untuk membelanya dari penjajah kita rela sampai bertumpahan darah. pada bait ketiga dan keempat berartikan indonesia merupakan tempat dimana kita hidup dari kecil sampai ajal menjemput. pada bait ke lima dan keenam adalah indonesia merupakan negara kita yang sangat kita banggakan dan merupakan negara yang berdaulat. pada bait ke tujuh dan kedelapan adalah mengajak kita untuk bersatu membangun negara yang lebih baik . pada bait ke sembilan, sepuluh dan kesebelas berartikan mendoakan agar negara dan bangsa indonesia selalu makmur,sejahterah dan damai. pada bait ke duabelas, tigabelas dan empatbelas berartikan mengajak agar bangsa indonesia selalu berjuang dan berkorban untuk negara indonesia tercinta ini. pada bait ke limabelas,enambelas dan tujuh belas mengartikan seberapa besarnya cinta yang harus kita berikan kepada negara ini dan para pahlawan yang sudah memerdekakan indonesia. pada bait ke lapanbelas, kesembilan belas dan keduapuluh mengartikan bahwa kita harus mencintai negara kita sendiri sebagai mana nenek moyang kita mencintai indonesia agar indonesia dapat terus berkembang dan jaya.pada bait selanjutnya mengartikan bahwa indonesia adalah negara yang kaya, subur dan indah dan di akhir lirik bermaknakan kita disuruh berdoa dan terus mensyukuri atas karunia yang telah tuhan berikan kepada negara kita yang tercinta ini.

Sumber :
http://luthfi-ahmad.blogspot.com/2011/10/makna-lagu-indonesia-raya.html

5 kota tertua di indonesia

Tahu kah anda kota di INDONESIA ini yang tertua ? berikut ini 5 kota tertua di INDONESIA berikut sedikit sejarah singkat berdiri nya….
1377613316588582746
1377612996223568379
sumber foto:wikipedia
5.Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang MinangkabauMandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
4.Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian darikerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelarKyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atauSunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaranatau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh SultanHadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang
13776137861369576726
3.Jakarta mengawali sejarahnya sebagai kota pelabuhan kecil yang bernama Sunda Kelapa pada zaman kerajaan Hindu Pajajaran. Mereka datang datang dari Malaka pada tahun 1522 sebagai utusan Gubernur Malaka, untuk mendirikan benteng didekat muara sungai Ciliwung. Tahun 1527 orang-orang Portugis itu kembali dengan membawa sebuah armada kecil tanpa mengetahui bahwa Sunda Kelapa telah jatuh ke tangan Fatahillah. Lalu terjadilah pertempuran yang dimenangkan oleh Fatahillah, nama baru bagi Sunda Kelapa :Jayakarta yang artinya kemenangan yang sempurna”. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527, yang akhirnya dijadikan sebagai hari jadi kota Jakarta.
Tahun 1596 bangsa Belanda pertama kali datang ke Jayakarta dibawah pimpinan Cornelis de Houtman. Lalu mereka mendirikan VOC pada tahun 1602. Tahun 1619 oleh Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta diratakan dengan tanah lalu dibangun kota baru yang diberi nama Batavia. Kota ini selanjutnya meluas dan menjadi pusat pemerintahan bangsa Belanda. Setelah Batavia jatuh ke tangan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah menjadi Jakarta.
1377614329700383757
sumber foto:bandarjakarta.wordpress.com
1377614218591438591
sumber foto:galerikemenkuilib.blogspot



2.Kota Magelang memiliki sejarah panjang dan menarik. Nama Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber, seperti cerita rakyat, dongeng, legenda dan sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang itu berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan “ma” yang menyatakan kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai gelang”. Jadi Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang.1377614573944238552
Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang. Berawal dari sebuah desa perdikan “Mantyasih” yang mengandung arti beriman dalam cinta kasih. Penetapan desa Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tertulis pada Prasasti Mantyasih tanggal 11 April 907 M oleh Raja Dyah Balitung yang kemudian menjadi dasar penetapan Hari Jadi Magelang. Desa tersebut kemudian berada di sebelah barat Kota Magelang dengan nama Meteseh di wilayah Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang.
Daerah perdikan ini dulu disebut Kebondalem, yang berarti kebun milik Raja, yaitu Sri5 Sunan Pakubuwono dari Surakarta. Tanah yang membujur ke selatan dari kampung Potrobangsan sampai kampung Bayeman sekarang, dulunya adalah kebun kopi, rempah, buah-buahan dan sayur-sayuran termasuk bayam atau “bayem” dalam bahasa Jawa. Sisa-sisa pernah adanya kebun itu masih dapat dilihat dari nama-namatempat seperti : Kebondalem, yaitu sebuah kampung di Kelurahan Potrobangsan, Botton Kopen dahulu adalah kebun kopi, Kebonpolo atau kebun pala, Kemirikerep/Kemirirejo bekas kebun kemiri, Jambon bekas kebun jambu, Bayeman bekas kebun bayam, Pucangsari bekas kebun pohon pucang, Kebonsari bekas kebun yang indah ditanami bermacam-macam tumbuhan, Jambesari kebun yang ditanami pohon pinang/jambe, Karet bekas kebun pohon karet. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke-18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintah setingkat kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danoekromo sebagai bupati pertama dengan gelar Raden Tumenggung Danoeningrat. Bupati ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membuat alun-alun, bangunan tempat tinggal bupati serta sebuah masjid dan gereja GPIB Jalan Alun-alun Utara. Dalam perkembangan selanjutnya, dipilihlah Magelang sebagai ibukota Karesidenan Kedu pada tahun 1818 karena letaknya yang startegis, dilalui jalan raya yang menuju Yogyakarta.
13776147041014910569
sumber foto:fahmianhar.wordpress.com
Kota Magelang diberikan status sebagai Kota Magelang Gemeente pada 1 April 1906 dan dipimpin oleh seorang Belanda yang menjabat sebagai Burgemeester. Burgemeester inilah yang sekarang disebut Walikota.
1.Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan “Bumi Sriwijaya”. Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East(”Venesia dari Timur”).
1377615037193977361
sumber foto: wikipedia
Demikian 5 kota tertua di indonesia . semoga bermanfaat untuk lebih menambah pengetahuan anda tentang Indonesia. SALAM

sumber :
http://sejarah.kompasiana.com/2013/08/27/5-kota-tertua-di-indonesia--584543.html